Questions? +1 (202) 335-3939 Login
Trusted News Since 1995
A service for ipo industry professionals · Wednesday, April 23, 2025 · 806,022,186 Articles · 3+ Million Readers

CGTN: Tiongkok dan Malaysia menjalin kerja sama untuk membangun komunitas strategis tingkat tinggi dengan masa depan bersama

CGTN menerbitkan artikel yang menyoroti bagaimana kunjungan Presiden Tiongkok Xi Jinping telah membuat cetak biru pembangunan baru bagi ikatan Tiongkok-Malaysia untuk 50 tahun mendatang dan bagaimana kedua negara itu bersama-sama mempromosikan komunitas strategis tingkat tinggi dengan masa depan bersama untuk membawa lebih banyak manfaat bagi kedua bangsa dan berkontribusi pada kemakmuran regional.

/EIN News/ -- BEIJING, April 18, 2025 (GLOBE NEWSWIRE) -- Tahun lalu, Tiongkok dan Malaysia merayakan ulang tahun ke-50 hubungan diplomatik mereka. Kunjungan Presiden Tiongkok Xi Jinping, yang membuat cetak biru baru ikatan bilateral untuk 50 tahun mendatang, pada hari Rabu menyerukan kedua belah pihak untuk bersama-sama membangun komunitas strategis Tiongkok-Malaysia tingkat tinggi dengan masa depan bersama.

Untuk membawa lebih banyak manfaat bagi kedua bangsa dan berkontribusi pada kemakmuran regional, presiden Tiongkok mengajukan proposal tiga poin selama pertemuannya dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Xi Jinping menyerukan kepada kedua negara untuk berpegang teguh pada independensi strategis, menjalin sinergi pembangunan, dan memperdalam pertukaran peradaban serta pembelajaran timbal balik.

Kerja sama berkualitas tinggi

Selama pertemuan mereka, kedua pemimpin itu menyuarakan penentangan terhadap tarif tanpa pandang bulu, mendesak upaya bersama untuk melawan pemisahan hubungan ekonomi dan gangguan rantai pasokan melalui keterbukaan dan kerja sama.

Xi Jinping menyerukan upaya untuk menanggapi hukum rimba dengan nilai-nilai Asia yaitu perdamaian, kerja sama, keterbukaan, dan inklusivitas, serta menanggapi dunia yang tidak stabil dan tidak menentu dengan Asia yang stabil dan pasti. Dalam konteks yang sama, Anwar Ibrahim mengatakan bahwa Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tidak akan mendukung tarif apa pun yang diberlakukan secara sepihak.

Xi Jinping, yang mengekspresikan keinginan Tiongkok untuk meningkatkan kerja sama bilateral berkualitas tinggi, mengatakan kedua belah pihak harus memperkuat kerja sama mutakhir dalam perekonomian digital, perekonomian hijau, perekonomian biru, dan kecerdasan buatan serta memperkuat pengembangan terpadu rantai industri, rantai pasokan, rantai nilai, rantai data, dan rantai bakat.

Dalam artikel yang ditandatanganinya dan diterbitkan di saluran media Malaysia, Xi Jinping mencatat bahwa pada tahun 2024, perdagangan Tiongkok-Malaysia mencapai $212 miliar, naik hampir 1.000 kali lipat dari level awal hubungan diplomatik bilateral.

Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar Malaysia selama 16 tahun berturut-turut, sementara itu Malaysia tetap menjadi mitra dagang terbesar kedua Tiongkok dan sumber impor terbesar di dalam ASEAN.

Malaysia merupakan salah satu pendukung awal Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative, BRI) yang diusulkan Tiongkok. Kedua negara menandatangani nota kesepahaman BRI pada tahun 2017 dan sejak itu menuai hasil yang bermanfaat seperti program "Two Countries, Twin Parks" (Dua Negara, Taman Kembar) dan East Coast Rail Link.

Setelah pertemuan itu, Xi Jinping dan Anwar Ibrahim menyaksikan penandatanganan lebih dari 30 perjanjian kerja sama bilateral yang mencakup AI, infrastruktur, dan pertanian, yang menunjukkan komitmen kuat kedua belah pihak untuk meningkatkan kerja sama berkualitas tinggi.

Pertukaran peradaban yang berkembang pesat

Selain perdagangan dan investasi, Tiongkok dan Malaysia juga telah melakukan pertukaran budaya dan pariwisata yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini.

Xi Jinping mencatat dalam artikelnya bahwa ada hampir 6 juta kunjungan timbal balik di antara kedua negara pada tahun 2024, yang melampaui level kunjungan sebelum terjadinya COVID.

Ini ada hubungannya dengan kebijakan pembebasan visa timbal balik. Kedua negara itu memulai kebijakan pembebasan visa timbal balik pada tanggal 1 Desember 2023. Pada bulan Juni lalu, Tiongkok sepakat untuk memperpanjang kebijakan pembebasan visa itu hingga akhir tahun 2025, dan sebagai balasannya, Malaysia akan memperpanjang pembebasan visa itu hingga akhir tahun 2026.

Xi Jinping pada hari Rabu mengatakan kedua belah pihak harus memanfaatkan penandatanganan perjanjian pembebasan visa timbal balik itu sebagai kesempatan untuk menggalakkan pelaksanaan pariwisata, pertukaran pemuda, dan pertukaran lokal serta memperdalam kerja sama di bidang budaya, pendidikan, olahraga, film, dan media.

Kedua negara itu telah melaksanakan babak baru penelitian kerja sama di bidang perlindungan panda raksasa dan juga sepakat untuk bersama-sama mengajukan permohonan agar proyek "Tarian Barongsai" dimasukkan dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO.

Bulan lalu, film Tiongkok "Ne Zha 2" tayang perdana di Malaysia, dan langsung mencetak rekor baru pendapatan tiket bioskop untuk film Tiongkok di pasar.

Sebanyak 83,6 persen responden Malaysia dalam jajak pendapat CGTN terbaru menyatakan sentimen positif terhadap Tiongkok. Sementara itu, jajak pendapat juga menunjukkan 83,8 persen responden menyatakan minatnya untuk berkunjung atau belajar di Tiongkok.

https://news.cgtn.com/news/2025-04-16/China-Malaysia-eye-high-level-strategic-community-with-shared-future-1CCOu6tYBkA/p.html


CGTN: cgtn@cgtn.com

Primary Logo

Powered by EIN News

Distribution channels: Media, Advertising & PR

Legal Disclaimer:

EIN Presswire provides this news content "as is" without warranty of any kind. We do not accept any responsibility or liability for the accuracy, content, images, videos, licenses, completeness, legality, or reliability of the information contained in this article. If you have any complaints or copyright issues related to this article, kindly contact the author above.

Submit your press release